Dynamic Glitter Text Generator at TextSpace.net

Laman

Sabtu, 09 Februari 2013

Suap Seks meningkat drastis


Suap Seks meningkat drastis menjelang pemilu 2014


FREELAND news - Kasus suap memang rentan menerpa pejabat dan politisi. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) misalnya, beberapa kali menangkap tangan dugaan suap melibatkan politisi. Misalnya dugaan suap di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, serta baru-baru ini dugaan suap impor daging sapi melibatkan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq.

Meski hingga kini belum ada bukti suap seks masuk pengadilan, namun disinyalir upaya suap syahwat itu tetap ada. Bagaimana kejelasan kasus suap seks ini, berikut petikan wawancara Muhammad Taufik dari merdeka.com dengan Jamil Mubarok, Koordinator Masyarakat Transparansi Indonesia (MTI) lewat telepon, Selasa (5/2).

Menjelang pemilu 2014. menurut Anda, potensi suap seks bakal meningkat?

Faktanya banyak sekali partai menjelang 2014 butuh ongkos politik besar. Pada dasarnya, semakin politisi itu membutuhkan ongkos politik, semakin rentan sekali namanya suap, termasuk suap seks.

Siapa sering memberi suap?

Yang jelas bisa antar penyelenggara negara, bisa antara pengusaha ke penyelenggara negara. Bisa antara penyelenggara negara ke penegak hukum, bahkan pengacara dengan penegak hukum.

Apakah pejabat atau penegak hukum perempuan juga menerima suap seks?

Ada juga. Kalau pejabatnya perempuan, berarti ya, pelayan seksnya tentu laki-laki. Memang ada. Bahkan kalau menemukan kasus terjadi perceraian pejabat perempuan, biasanya dia diceraikan suaminya, itu karena suami tahu istrinya menerima gratifikasi seks.

Kalau pejabat penerima suap, paling banyak dari instansi mana?

Saya belum mengklasifikasikan karena saya tidak melakukan penelitian kuantitatif untuk pelbagai macam kasus. Ini menyangkut pola baru saja. Jadi ada pola baru kami kaji sehingga pola variasi suapnya kami tahu.

Misalnya kasus dugaan suap menjerat Luthfi Hasan Ishaaq, apa ada indikasi gratifikasi seks?

Gratifikasi seks bisa. Yang terbaru, Maharani itu. Karena memang Maharani berada dalam pusaran kasus suap. Tidak akan ada Maharani kalau tidak ada pergumulan suap itu. Ahmad Fathanah itu sebagai kurir bertindak atas nama penyelenggara negara. Dia itu ditangkap bersama perempuan bernama Maharani.

Maharani bukan istri sahnya, bukan juga saudaranya. Jadi memang ada indikasi suap dibumbui seks, itu terasa sekali.
[Sumber: Merdeka]

Tidak ada komentar: